R I S T E K

Kementerian Negara Riset dan Teknologi

PROGRAM RISET,
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

I N T E R N A S I O N A L

Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Republik Indonesia

Sunday, January 01, 2006
Asia Pacific Space Cooperation Organization (APSCO) merupakan organisasi multilateral yang mempunyai tujuan guna menjalin kerjasama multilateral kawasan untuk penggunaan damai space science and technology berdasarkan prinsip manfaat bersama, saling melengkapi, konsultasi, dan kesetaraan, yang akan memberikan keuntungan besar bagi kemakmuran wilayah Asia Pasifik. Pada gilirannya, kerjasama APSCO ini diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan space science and space technology bagi negara anggota APSCO. Keanggotaan Indonesia dimulai sejak ditandatanganinya Deklarasi APSCO pada tanggal 28 Oktober 2005 yang diwakili oleh Deputi Bidang Program Riptek, Bambang Setiadi, dimana Indonesia menjadi salah satu dari delapan founding father (Bangladesh, China, Indonesia, Iran, Mongolia, Pakistan, Peru, dan Thailand).

Setelah itu, aktivitas APSCO dimulai dengan pembentukan Dewan Sementara, melalui 1st Meeting of Interim Council, yang mengemukakan supaya semua negara anggota segera meratifikasi Konvesi APSCO. BErdasarkan pola dan proses penyusunan rancangan kegiatan dan program yang disusun APSCO selama ini, Pemerintah RI dalam hal ini RISTEK menunjuk LAPAN, sudah mulai mengantisipasi peluang-peluang kerjasama yang ada. Salah satu bentuk hasil kerjasama ini adalah dengan diterimanya bantuan dari Pemerintah RRC berupa satu perangkat Fenyun Satellite Data Broadcasting System (DVB-S) Reception System, pada tanggal 24 Maret 2006. Alat ini merupakan suatu perangkat dengan daya pemantauan global dan dapat mengolah berbagai macam data satelit secara terintegrasi sehingga dapat digunakan untuk memantau bencana alam, pergantian iklim, kebakaran hutan, daerah pertanian, biodiversity, serta kondisi suplai air dan energi. Sehubungan dengan pemberian bantuan tersebut, Pemerintah RRC juga memberikan program pelatihan penggunaan kepada Fenyun Satellite Data Broadcasting System (DVB-S) Reception System kepada para negara penerima bantuan tersebut. Selain itu, juga ada program pemberian beasiswa bagi pakar dan peneliti negara-negara APSCO untuk melakukan studi di RRC.

Untuk itu, sebagai tindak lanjut, sampai saat ini proses ratifikasi sedang dalam tahap pembicaraan oleh berbagai instansi terkait supaya ndonesia dapat melakukan program-program kerjasama secara lebih konkrit