R I S T E K

Kementerian Negara Riset dan Teknologi

PROGRAM RISET,
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

I N T E R N A S I O N A L

Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Republik Indonesia

Monday, January 02, 2006
Dasar kerjasama IPTEK Indonesia-Italia adalah
(a) Persetujuan Kerjasama IPTEK Indonesia-Italia yang ditandatangani pada tanggal 20 Oktober 1997 dan berlaku mulai 18 April 2000 dan
(b) Program Eksekutif Kerjasama IPTEK Indonesia-Italia (2004-2007).

Didalam protocol tersebut lingkup pekerjaan yang disepakati antara lain adalah
(i) pelaksanaan joint workshop/roundtable;
(ii) program mobilitas (pertukaran tenaga ahli/peneliti antar dua negara), serta
(iii) pemberian hibah penelitian untuk proyek-proyek kerjasama yang signifikan.

Program-program RIPTEK Indonesia – Italia untuk periode 2004 – 2007 adalah:
-Energi dan Sumber Daya Energi Baru (Energy and New Energy Sources), Energi untuk bahan baker (Fuel Cells), serta High Energy Physics;
- Teknologi tepat guna untuk pengembangan UKM (Appropriate Technologies for Small and Medium Enterprises Development), Pusat Teknologi Inkubator (Incubator Technology Centre);
- Teknologi-teknologi baru (Emerging Technologies), seperti teknologi laser, robotik, nanoteknologi dan material baru (Laser Technology, Robotic, Nano-Technologies and New Materials);
- Informasi dan teknologi komunikasi;
- Air-Spatial Sector, Ilmu dan Teknologi Ruang Angkasa;
- Fisika dan Astrofisika;
- Bioteknologi, Pertanian dan Pangan;
- Kebumian dan Kelautan, Kelestarian Lingkungan;
- Obat-obatan dan Kesehatan, termasuk genomik dan ilmu syaraf;
- Pengkajian kualitas, standardisasi dan sertifikasi, serta Hak Kekayaan Intelektual;
- Arkeologi, pelestarian bangunan dan monument, serta restoring.

Sebanyak 19 proyek kerjasama telah teridentifikasi untuk di jalankan dalam periode 2004-2007, yang terdiri dari 17 program mobilitas dan 2 proyek signifikan bilateral.
Tujuh belas (17) program mobilitas adalah:
1. R&D of thin film gas sensor for detecting the composition of traditional medicine
2. Functional design aspects of future generation wireless systems (Beyond 3 G)
3. Enhancement of Science and Technology Information
4. The development of third intermediary institutions as part of sustainable innovation policy for S&T based SMEs
5. Development of a methodology for preserving historical and monumental buildings based on real-time monitoring and active control
6. Hepatitis C virus (HCV) and Hepatitis B virus (HBV) infection in Indonesia and Italy
7. Origin and genetic affiliations of the ethnic populations of the Wallacea Region of Indonesia
8. Expression and significance of phytochrome on micropropagation of teak wood
9. Molecular approaches to study diversity of Ectomycorrhizal fungi in Indonesian dipterocarp forest.
10. Development of pinus merkusii biochemical trai (oloeresin) for breeding program
11. Capillary bio-opted for direct monitoring of environmental pollutants in field
12. Molecular techniques to develop pathenocarpic lines in tomato and salac
13. Assessment and development of hydrogen fuel cell in Indonesia
14. Coral-associated micro-organisms as a source of new bioactive compounds
15. Bioerosive processes of the coral reef in the North Sulawesi
16. Management of coastal lagoons.


- Implementasi program mobilitas Italia 2006
Pada tahun 2006 ini, eksekusi dari program mobilitas dilaksanakan oleh Lembaga Molekuler Biologi Eijkman melalui pengiriman Dr. Martono Roni untuk melaksanakan eksperimen di Centro Studi Fegato Laboratory- University of Trieste Italia, dalam proyek MS 6: "Hepatitis C virus (HCV) and Hepatitis B Virus (HBV) infection in Indonesia'.


- Penandatanganan Joint Venture Agreements mengenai teknologi arus laut (marine current energy)

Teknologi Marine Current Energy (MCE) merupakan salah satu teknologi energi alternatif dan terbarukan (alternative and renewable energy), dengan mengkonversi energi arus laut menjadi energi listik. Inisiasi kerjasama antara Indonesia-Italia dalam penggunaan teknologi arus laut ini telah dijajaki oleh Kementerian RISTEK sejak tahun 2003, melalui Deputi Bidang Program RIPTEK.
Pada tanggal 31 Mei 2006, bertempat di JW Mariott Hotel- Jakarta, telah dilaksanakan penandatanganan persetujuan kerjasama (Joint Venture Agreements - JVA) antara PT Walinusa Energi - Indonesia dan Ponte di Archimede- Italia mengenai penggunaan teknologi arus laut (marine current energy - MCE) untuk menghasilkan energi listrik. Keynote speech diberikan oleh Dr. Ir. Bambang Sapto Pratomosunu, MSc., Deputi Bidang Perkembangan RIIPTEK. Turut hadir dalam acara penanda-tanganan antara lain: perwakilan-perwakilan dari Kementerian RISTEK, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, UNIDO Jakarta, BPPT, PLN, Pemerintah Daerah, serta para undangan pihak swasta- pemerhati dan pengguna teknologi energi alternatif dan terbarukan (alternative and renewable energy). Didalam kerjasama yang ditanda-tangani, antara lain disepakati pembangunan pembangkit listrik/turbin KOBOLD "NUSA" yang diharapkan selesai pada tahun 2007. Direncanakan UNIDO akan membiayai sebahagian konstruksi pembangunan pembangkit listrik/turbin KOBOLD "NUSA".



Courtesy Call tim KOBOLD Nusa dengan Menegristek di Jakarta


Didalam pertemuan Courtesy Call tanggal 29 Mei 2006, dikemukakan oleh Menteri Kusmayanto Kadiman bahwa penggunaan teknologi arus laut dapat diimplementasikan di kepulauan Indonesia yang belum terjangkau oleh suplai listrik nasional. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi KOBOLD NUSA di Indonesia adalah pemilihan lokasi penempatan pembangkit listrik/turbin tersebut, pada perairan di Indonesia yang mempunyai arus laut kuat. Untuk itu diperlukan suatu studi kelayakan (feasibility studies) dalam menentukan lokasi instalasi KOBOLD NUSA, serta studi mengenai kelayakan lingkungan dari daerah tersebut. Lebih lanjut, dikatakan oleh Menristek bahwa perlu juga diperhatikan teknologi mooring and anchoring dari pembangkit listrik/turbin tersebut, sehingga kedudukan KOBOLD NUSA di pantai Indonesia lebih stabil dan dapat termonitor.

DUA PROYEK SIGNIFIKAN BILATERAL YANG DIDANAI PEMERINTAH ITALIA :
1. Keanekaragaman Hayati dan Variasi Semusim dari (ekosistem) di Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara (Bio-diversity and its Seasonal Variant in the Bunaken Marine Park, North Sulawesi), antara Prof. Giorgio Bavestrello, Universita Politecnico delle Marche-dip. Scienza del Mare and dan Siegfried Berhimpon dari Universitas Sam Ratu Langi. Pada tahun 2004 dan 2005 berturut-turut menerima 30,000 euro dan 34,500 euro.
2. "Genetic factors which modify the phenotype diversity in β-Thalassemia in Indonesia: its implication in the prevention program", antara Prof. Antonio Cao, Institute of Neuroscience and Neurogenetic dan Dr. Iswari Setianingsih, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Pada tahun 2004 dan 2005 menerima 80,000 dan 75,000 euro.