R I S T E K

Kementerian Negara Riset dan Teknologi

PROGRAM RISET,
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

I N T E R N A S I O N A L

Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Republik Indonesia

Monday, January 29, 2007
Asisten Deputi bidang program Riptek Internasional bersama dengan tim dari BRKP (Badan Riset Kelautan dan Perikanan), BPPT, Institut Pertanian Bogor, Universitas Riau, dan Universitas Hasanuddin, telah diundang ke Bremen pada tanggal 23-26 Januari 2007 dalam rangka "SPICE RETREAT" untuk mendiskusikan program lanjutan SPICE (Science for the Protection of Indonesian Coastal Ecosystem) tahap II, yang proposalnya akan didiskusikan pada Pertemuan Steering Committee pada bulan Mei 2007 nanti, dalam rangka Kerjasama Bilateral Indonesia-Jerman.

Fokus program SPICE Tahap II terbagi atas 6 cluster :
Cluster 1 : Living Marine Resources : Coral Reef Ecology (Spermonde Archipelago, South Sulawesi)
Cluster 2 : Living Marine Resources : Mangrove Ecology (Segara Anakan Lagoon, South Java)
Cluster 3 : Coastal Ecosystems Health (Riau and Eastern partly Western Sumatra)
Cluster 4 : Aquaculture (Bali)
Cluster 5 : Non-living Marine Resources (Java)
Cluster 6 : Coastal Governance and Management in Social-ecological Systems (Spermonde Archipelago - South Sulawesi; Segara Anakan Lagoon and South Java Coast; and Siak River Basin, Riau - Sumatra)

Tujuan dari SPICE RETREAT ini adalah :
1.Untuk mengevaluasi kegiatan SPICE Tahap I, baik dari sisi substansi, kinerja mekanisme monitoring dan evaluasi, kesekretariatan dan koordinasi, untuk menyempurnakan kinerja SPICE Tahap II.
2.Untuk menyempurnakan keterkaitan kegiatan dalam tiap cluster dalam Tahap II.
3.Untuk mensinergikan kegiatan yang diusulkan oleh pihak Jerman dan pihak Indonesia, agar kerjasama riset berdasarkan atas kepentingan bersama.

Dalam diskusi yang terjadi telah dicapai kesepakatan yang nantinya akan diajukan serta disahkan dalam Pertemuan Steering Committee :
1.Penyempurnaan mekanisme koordinasi dalam hal one chanelling policy dari sisi pihak Jerman maupun Indonesia.
2.Pengajuan proposal harus dengan kegiatan riset yang setara dan bersifat institusional serta menguntungkan kedua belah pihak.
3.Peningkatan Joint Publication Research antara periset Indonesia dan Jerman, peningkatan capacity building, serta peningkatan SDM dalam program S2 dan S3.
4.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hendaknya diukur kinerjanya secara kualitas dan kuantitas, agar keberhasilan program lebih dapat terukur.